Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Rabu, 6 Mei 2009, 07:42 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Usai mengunjungi Candi Asu Sengi, kami yang masih beranggotakan mbak Vinna, Andreas, Agatha, dan aku ini kembali mengarungi belantara Dusun Sengi untuk menemukan lokasi candi berikutnya yakni Candi Pendem Sengi. Sayangnya, menurut penuturan warga setempat, lokasi Candi Pendem Sengi tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Alhasil, mobil pun terpaksa diparkir di jalan dekat sekolah dasar di seberang Candi Asu Sengi dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

 

Outbond dimulai!

 

Wujud penampakan Candi Pendem Sengi, Magelang, Jawa Tengah di bulan April 2009
Penampakan Candi Pendem Sengi.

 

Lokasi Candi Pendem Sengi berada di tengah persawahan. Untuk menuju ke sana kami harus menyusuri pematang-pematang sawah yang kala itu sedikit becek. Jarak dari tempat mobil diparkir sampai ke lokasi candi kira-kira ada sekitar 1 kilometer.

 

Jauhnya perjalanan ke Candi Pendem Sengi terobati dengan pemandangan hamparan sawah nan luas yang diselingi oleh ladang-ladang palawija. Mbak Vinna yang berstatus "orang kota masuk desa" saja sampai kegirangan melihat pohon kacang panjang untuk yang pertama kalinya. Kok, ndeso ya?

 

Bila Pembaca berencana berkunjung ke Candi Pendem Sengi, disarankan datang pada waktu pagi hari. Sebab, di waktu tersebut masih banyak petani yang bekerja di sawah. Karena kalau nggak bertanya ke petani, besar kemungkinan bakal tersasar di sawah.

 

Berwisata di Candi Pendem Sengi, Magelang, Jawa Tengah di bulan April 2009
Sekumpulan muda-mudi pencari batu.

 

Sesuai namanya, Candi Pendem Sengi berada sekitar 3 meter di bawah permukaan... sawah . Jadi, cocoklah bila diberi nama pendem (pendam).

 

Aku sih menduga, dahulu kala Candi Pendem Sengi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh petani setempat ketika sedang mencangkul sawah. Walau Candi Pendem Sengi ini berada di bawah permukaan... sawah, akan tetapi di dasar lokasi candi sudah dibuatkan saluran pembuangan air. Jadi, guyuran air hujan tidak akan menyebabkan candi ini terendam air.

 

Ukuran Candi Pendem Sengi lumayan besar. Jauh lebih besar dari Candi Asu Sengi. Bangunan Candi Pendem Sengi sendiri hanya terdiri dari satu bangunan candi induk yang pintu masuknya menghadap ke arah barat.

 

Lubang Sumue yang ada di Candi Pendem Sengi, Magelang, Jawa Tengah di bulan April 2009
Di Candi Pendem Sengi juga terdapat semacam lubang sumur.

 

Candi Pendem Sengi juga memiliki semacam lubang sumur di tengah bangunan candi induk. Ukurannya juga jauh lebih besar dan lebih dalam dibandingkan yang ada di Candi Asu Sengi.

 

Kalau ditilik dari motif Candi Pendem Sengi yang menampilkan relief gana, candi ini berlatar belakang agama Hindu. Seandainya memang Candi Pendem Sengi merupakan candi Hindu serta melihat ukurannya yang cukup besar, seharusnya tepat di sisi barat bangunan candi induk bakal terdapat tiga candi perwara (pendamping).

 

Relief Gana yang ada di Candi Pendem Sengi, Magelang, Jawa Tengah di bulan April 2009
Relief Gana yang terlihat cukup jelas. Gana adalah perwujudan lain dari Dewa Wisnu.

 

Hmm... aku jadi penasaran. Apa di hamparan sawah yang ada di sekitar Candi Pendem Sengi ini masih memendam struktur candi lain ya?

 

Karena di lokasi sedang tidak ada petugas BP3 yang berjaga, alhasil kami nggak bisa mengulik informasi lebih jauh mengenai Candi Pendem Sengi. Warga sekitar pun juga nggak begitu paham mengenai sejarah dan seluk-beluk Candi Pendem Sengi. Jadi ya, kami cuma motret-motret, mengamati sebisanya, dan bersiap melangkahkan kaki menuju candi terakhir di Kompleks Candi Sengi.

 

Nantikan cerita berikutnya ya Pembaca! Masih di Kompleks Candi Sengi Magelang!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • ANDHOYO
    avatar komentator ke-0
    ANDHOYO #Minggu, 20 Mei 2012, 09:35 WIB
    daerah ngendi niku mas..
    desa Sengi, kec. Dukun, kab. Magelang, Jawa Tengah mas brow
  • ERIS
    avatar komentator ke-1
    ERIS #Jumat, 20 Mei 2011, 15:47 WIB
    candi dekat rumah saya, mas. G cuma Candi Asu ma Candi Pendem lho,
    berjalan ke arah utara melewati kali pabelan(sekitar 0,5km) ada candi
    lumbung, letaknya tepat i atas sungai, tanya aja orang sekitar yang
    lagi di sawah
    Saya juga pernah ke Candi Lumbung sebelum dipindah tempat, hehehe
  • BENI TRESNADI
    avatar komentator ke-2
    BENI TRESNADI #Jumat, 13 Mei 2011, 11:54 WIB
    saya tgl.08.05.2011, pergi mengunjungi candi pendem, ada beberapa yg rusak dan hilang sdh tdk utuh lg, bahkan ada candi satu lagi yg ada mata airnya, posisinya sd geser dan nyaris runtuh, jika tdk ditangani maka akan hancur, saya tdk ada kepentingan apa2 kecuali mau menghormati pusaka warisan leluhur, untuk itu tolong kpd siapa saja bgmn cagar budaya itu bisa terselamatkan sebelum kejadian kehancuran. mohon diinformasikan ke org2 yg berkewajiban dan peduli terhadap cagar budaya ini. terimakasih atas perhatian dan kerjasamnya.
    Semoga pihak BP3 Jawa Tengah menaruh perhatian pada candi ini ya Mas.
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-3
    ANNOSMILE #Sabtu, 9 Mei 2009, 07:04 WIB
    waktu kecil kayaknya saya pernah kesana
    di indonesia masih banyak candi-candi yang belum terkelola dengan baik
    padahal warisan yang tak ternilai harganya
    yah mau gimana lagi mas, pemerintah kayaknya kurang tanggap perihal yg kayak gini. Jadi mau ga mau rakyat mesti turun tangan juga.
  • VINNA
    avatar komentator ke-4
    VINNA #Kamis, 7 Mei 2009, 18:30 WIB
    hmmm.. mulai ngeselin lagi.. awas ya, liat pembalasan gw agustus bsk.. wekekek.. :P
    weks! dia marah! weleh2...

    ampuun ah, eh...komen jangan ndobel2 dunk...
  • MAS STEIN
    avatar komentator ke-5
    MAS STEIN #Kamis, 7 Mei 2009, 15:53 WIB
    jadi inget, kalo gak salah di candi sambisari, kalasan itu ada kayak saluran airnya juga ya mas.
    Iya mas, biasanya di setiap candi itu ada saluran airnya untuk membuang limpahan air hujan.
  • VINNA
    avatar komentator ke-6
    VINNA #Kamis, 7 Mei 2009, 09:01 WIB
    pulangnya ditinggal sendiri dsana? yakin tega?? :P
    eh? bayarin dulu bensinnya, habis itu baru tega :D
    peaaace!!!
  • VINNA
    avatar komentator ke-7
    VINNA #Kamis, 7 Mei 2009, 05:32 WIB
    phew.. gw nyesel ga ngerekam perjalanan qta mulai dr jln aspal & akhirnya smpe di candi pendem.. :(

    pdhl seru bgt, walopun gw dah bnyk ngerepotin lo & andre buat nolongin gw yg keder jln di pematang sawah.. makasih y teman2..
    ya klo gitu kesana lagi aja mbak, terus direkam, terus pulangnya ditinggal sendiri disana, he3. Trima kasih kembali
  • NYUBI
    avatar komentator ke-8
    NYUBI #Rabu, 6 Mei 2009, 22:25 WIB
    skali2 berburu candinya kedaerah sumatera mas
    atau ke daerah kalimantan,, spertinya penuh
    tantangan tuh,,,,
    maunya sih gitu Nyubi, tapi apa daya...belum ada kesempatan, mungkin bertahun-tahun yang akan datang, he3
  • OMIYAN
    avatar komentator ke-9
    OMIYAN #Rabu, 6 Mei 2009, 14:19 WIB
    Wah tempat yang asyik mas sayangnya di Banten kalau candi ga ada paling banter benteng bekas kerajaan banten lama dulu...

    jadi kepengen bermain kesana...tapi kondisi candinya masih terawat apa setengah perawatan tuh mas.
    di Jawa barat emang sedikit candinya. Candi Pendem Sengi tu ya agak terawat sih, setidaknya ada petugas yang bersih-bersih setiap minggunya.