Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 18 Mei 2009, 08:25 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Harian Kompas cetak Sabtu (16/5/2009) dan Kompas cetak edisi Yogyakarta Senin (18/5/2009) memberitakan perihal penemuan batu-batu candi di halaman kompleks Kantor Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah. Buatku, berita itu cukup mengejutkan, mengingat saat KKN tahun lalu, kami sering menyambangi Kantor Kecamatan Prambanan untuk mengurus proses perizinan kegiatan.

 

Nah, di hari Minggu (17/5/2009), aku menyempatkan diri untuk melihat penemuan benda-benda purbakala tersebut secara langsung di TKP.

 

Lubang galian temuan batu candi kantor kecamatan Prambanan di tahun 2009
Masih banyak batu candi di lubang penggalian.

 

Aku tiba di Kantor Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah sekitar pukul setengah 10 siang. Kantor Kecamatan Prambanan terletak persis di pinggir jalan raya dan berjarak sekitar 200 meter dari gerbang masuk Taman Wisata Candi Prambanan.

 

Di lokasi, aku berjumpa dengan Pak Supriyanto selaku Kepala Ketertiban dan Keamanan Kecamatan Prambanan sekaligus penemu batu-batu candi tersebut. Pak Supriyanto ini merupakan warga Desa Kebondalem Kidul dan bertetangga dengan Pak Timbul.

 

Menurut penuturan Pak Supriyanto, beliau menemukan batu-batu candi ini secara tak sengaja saat hendak menggali tanah untuk menimbun bebatuan dan sampah sisa gempa bumi Jawa Tengah tahun 2006 silam yang teronggok di halaman Kantor Kecamatan Prambanan.

 

Pak Supriyanto mengaku tidak mendapat firasat apa pun ketika melakukan penggalian. Beliau menemukan batu candi itu pada hari Rabu (13/5/2009) dan langsung melaporkannya pada BP3 Jawa Tengah. Pada hari Kamis (14/5/2009) berduyun-duyun wartawan datang ke TKP untuk meliput, yang pertama katanya adalah harian Solo Pos.

 

temuan batu candi kantor kecamatan Prambanan, Jawa Tengah di tahun 2009
Batu-batu yang sudah berhasil diangkat.

 

Detil batu candi yang ditemukan di lubang galian sampah kantor kecamatan Prambanan di tahun 2009
Batu yang ditemukan dilihat lebih dekat.

 

Dlihat dari motifnya, ada banyak batu-batu yang memiliki relief. Menurut Pak Supriyanto, pada hari Senin (18/5/2009) ini, akan dilakukan penggalian lebih intensif untuk menemukan batu-batuan lain yang bisa jadi masih terpendam. Tapi, berhubung lubang penggalian berdekatan dengan tembok pagar Kantor Kecamatan Prambanan, bisa jadi area penggalian bakal terbatas dan minim kemungkinan candi ini kelak tersingkap secara utuh.

 

Kalau dipikir-pikir, Kecamatan Prambanan, Jawa Tengah ini serupa dengan Kecamatan Trowulan, Jawa Timur. Di mana ada banyak benda-benda arkeologi yang tersembunyi di dalam tanah. Siapa tahu, di bawah Jl. Raya Yogyakarta – Solo yang membelah Kecamatan Prambanan ini juga tersembunyi batu-batu candi lain?

 

lokasi penemuan batu-batu candi di halaman kantor kecamatan Prambanan, Jawa Tengah di tahun 2009
Apa lahan ini harus digali semua untuk menemukan lebih banyak batu candi lagi?

 

Apa ya nama yang tepat untuk situs purbakala baru ini? Situs Kantor Kecamatan Prambanan kah? Hehehe.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • UGIK
    avatar komentator ke-0
    UGIK #Rabu, 6 Ags 2014, 21:27 WIB
    yg saya kuatirkan, jangan2 di perut bumi Magelang itu masih berserak-serak prasasti yg selama ini msh jadi penyebab silang sengketa tafsir sejarah para sejarawan ttg masa kuno kita. atau bahkan, ada sebagian prasasti itu yg sudah dipake untuk pondasi bangunan kayak kejadian mbangun stasiun prambanan di masa penjajahan dulu.....
    Saya duga ya memang demikian. Khususnya daerah sepanjang aliran sungai itu patut dicurigai sebagai tempat tertimbunnya candi.
  • MAS NUNUNG
    avatar komentator ke-1
    MAS NUNUNG #Selasa, 11 Okt 2011, 18:21 WIB
    coba kalo ada facebook, ntar diposting dan dibuat album fotonya ya... hahaha...
    kalau sekarang sudah ditimbun lagi e Mas
  • PEIN
    avatar komentator ke-2
    PEIN #Minggu, 7 Mar 2010, 18:53 WIB
    Mas,
    Update terbarunya gimana ya ?
    Pas terakhir kesana, tanah galiannya udah ditutup tanah lagi.
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-3
    RAFAEL #Sabtu, 7 Nov 2009, 21:18 WIB
    Penemuan di kantor kecamatan ini sudah semua diekskavasi atau blm? Saat ini apa batu2 tersebut masih di lokasi apa sudah diamankan ke BP3?
    Belum diekskavasi, saat ini kondisi TKP ditimbun lagi dengan tanah. Entah dimana batu-batu sisanya.
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-4
    RAFAEL #Minggu, 1 Nov 2009, 20:36 WIB
    Candi sewu memiliki banyak keunikan dibanding candi lain dari bentuk, luas areal dan lokasi yang nyaman. Saya menyukai candi sewu so much
    Saya suka Candi Sewu karena disana ada spot enak buat tidur siang gratis :D
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-5
    RAFAEL #Senin, 25 Mei 2009, 10:17 WIB
    Aku salah satu penggemar candi terutama Candi Sewu, dan saya senang dengan artikel anda.
    Weh, terima kasih. Tapi kok ya senang dengan Candi Sewu? Apa ada kenangan disana?
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-6
    SAMSUL ARIFIN #Selasa, 19 Mei 2009, 15:14 WIB
    hemm, kasihan juga kalau semua lahan itu digali.
    biayanya akan cukup besar nantinya.
    kecuali kalau warga mengikhlaskan.
    Tentunya main gali ke lahan orang itu ada aturan mainnya Pin, mesti ijin dulu. Kalau yang sekarang ini kan sebatas menggali di halaman Kantor Kecamatan Prambanan aja.
  • PEIN
    avatar komentator ke-7
    PEIN #Selasa, 19 Mei 2009, 13:38 WIB
    Apakah nasibnya kayak Candi Bojongmenje yach ? Deket pemuukiman seh............
    Kalaupun digali, saya rasa juga ga bakal lengkap kok batu-batunya.
  • EKARICI DITTA
    avatar komentator ke-8
    EKARICI DITTA #Selasa, 19 Mei 2009, 12:51 WIB
    Lha daripada namanya Situs Candi Prambanan dkk? He...he...
    Di Trowulan tuh hampir setiap KK pernah nemuin ato punya peninggalan purbakala (sayg bgt byk yg mlh dijual) jd bkn hal aneh kl di pondasi ato di kebon rumahnya nemu yg kyk gituan. Hmpr sama kyk org Jogja. Aq dewe dari dulu berharap nemuin \"something\" di daerah rumahQ coz aq kan tggl di Kec. Buduran Sidoarjo, yg namanya mirip2 ma Borobudur (nama Budur dari kata Buddha ur kota pemeluk Buddha). Kata org2 konyol bgt, tapi yah who knows kan? He...he
    Kamu tinggal di Kab. Sidoarjo ya? Waaah, kebetulan disana kan banyak candi. Klo aku sempat kesana, tolong ditemani yah, ekekekek.
  • GANDI WIBOWO
    avatar komentator ke-9
    GANDI WIBOWO #Senin, 18 Mei 2009, 22:47 WIB
    Wah... Kalo bangunan yg diatasnya punya pemerintah, berarti ekskavasi gak terlalu susah dong (gak pake proses pembebasan lahan), terlebih kantor camat itu Gak lebih bersejarah dibanding candinya.
    Kayaknya kantor camatnya bakalan digusur tuh
    Nggak hanya kantor camat aja, tetapi juga bangunan perumahan warga disekitarnya. Tapi mau dipindah kemana Kantor Camatnya? Prambanan kan udah penuh sesak?
  • MAS STEIN
    avatar komentator ke-10
    MAS STEIN #Senin, 18 Mei 2009, 13:09 WIB
    inilah yang saya sayangkan dari mbah-mbah dulu, kenapa ndak dibikin perpustakaan gitu, jadi data-data peninggalan bersejarah kita bisa aman. kayak di Vatikan itu lho
    ngayal angel & demons
    wah, pasti mas Stein baru nonton tu film yah? hehehe. Masalahnya jaman dulu belum ada kertas mas. Mau nulis ya di prasasti batu itu. Terus jaman dulu nggak semua orang bisa baca dan tulis.