Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Rabu, 4 November 2009, 12:03 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Nama Trowulan sempat melambung di awal tahun 2009 seiring maraknya pemberitaan media massa terkait kasus pembangunan Pusat Informasi Majapahit yang disinyalir merusak beberapa situs purbakala yang ada di sekitar lokasi.

 

Jadi, sebetulnya apa sih Trowulan itu?

Dan sebenarnya ada apa di sana?

 

 

Trowulan merupakan nama suatu kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Letak Trowulan berada tepat di tengah-tengah antara Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.

 

Wilayah Trowulan turut dilintasi jalan raya besar yang menghubungkan kedua kabupaten tersebut. Tak ayal, hidup di Trowulan serasa hidup di pinggir jalan raya. Penuh dengan deru dan bising kendaraan besar seperti truk dan bus.

 

Akan tetapi, dibalik hiruk-pikuk itu, Trowulan ibarat Prambanan-nya Jawa Timur. Trowulan menyimpan banyak situs-situs purbakala peninggalan Kerajaan Majapahit. Untuk kelanjutannya, Trowulan memang sedang dipersiapkan sebagai sektor andalan pariwisata budaya dan sejarah di Jawa Timur.

 

Ke Trowulan Ala Backpacker

Berbekal gejolak jiwa muda dan rasa penasaran yang sudah lama terpendam #halah, aku dan Andreas mencoba untuk backpacking menjelajah Trowulan dari Jogja. Nggak lama-lama kok. Cuma 3 hari, yaitu dari hari Sabtu (24/10/2009) sampai Senin (26/10/2009). Ini yang jadi alasan mengapa diriku nggak bisa hadir di acara Pesta Blogger 2009 di Jakarta (meskipun juga karena nggak punya ongkos, hehehe ).

 

Artikel ini merupakan artikel pembuka dari serangkaian artikel dengan tema Trowulan. Pada artikel ini aku akan membahas cara untuk bertahan hidup di Trowulan. Harapannya, semoga artikel ini bisa jadi panduan bagi Pembaca yang ingin bertualang ke Trowulan, khususnya backpacking.

 

Rekan backpacking menyusuri candi-candi Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur
Manusia teman seperjalanan.

 

Naik Kereta Disusul Naik Bus ke Trowulan

Pertanyaan pertama yang pasti ditanyakan adalah, bagaimana cara ke Trowulan?

 

Sebagaimana kota-kota kecil di Jawa, Trowulan hanya bisa ditempuh melalui jalur darat. Pilihannya ada dua, naik travel atau naik kereta api. Titik akhir kedua pilihan tersebut sama, yakni turun di Kota Mojokerto.

 

Kami sendiri memilih ke Trowulan naik kereta api (ekonomi) karena ongkosnya lebih bersahabat bagi dompet yang tipis . Perjalanan dari Jogja menuju Mojokerto dengan kereta api ditempuh selama kurang lebih 6 jam.

 

Di bawah ini adalah jadwal kereta yang melintasi Stasiun Mojokerto. Info lebih lanjut dapat disimak di website PT Kereta Api.

 

Nama Kereta Berangkat Datang Tarif
Jogja ke Mojokerto
Sri Tanjung 07.30 13.21 Rp19.500
Mojokerto ke Jogja
Sri Tanjung 15.49 22.16 Rp19.500
Gaya Baru Malam 14.49 20.35 Rp26.000

 

Sesampainya di Stasiun Mojokerto, kami pun bergegas menuju Terminal Bus Kertajaya Mojokerto. Untuk menuju ke Terminal Bus Kertajaya dari Stasiun Mojokerto bisa dengan naik becak. Tarif becaknya kira-kira Rp15.000. Kalau nggak mau naik becak bisa dengan berjalan kaki sekitar 45 menit (jaraknya sekitar 2 km).

 

Di Terminal Bus Kertajaya, silakan naik bus jurusan mana pun. Terserah! Itu Karena setiap bus pasti melewati Jl. Raya Trowulan. Ongkos naik bus dari Terminal Bus Kertajaya ke Trowulan sebesar Rp2.500 per orang. Waktu tempuhnya juga lumayan singkat, hanya sekitar 15 menit (12 km dari kota Mojokerto).

 

Menginap di Maha Vihara Mojokerto

Sesampainya di Trowulan pertanyaan berikutnya pun muncul, kami menginap di mana di Trowulan?

 

Terus terang, Trowulan ini minim penginapan! Kalau mau mencari penginapan nyaman bisa mencoba menginap di Kota Mojokerto. Tapi, berhubung kami backpacker-an , maka dari itu kami berdua numpang menginap di Maha Vihara Mojokerto yang lokasinya ada di Dusun Bejijong.

 

Menginap gratis di Maha Vihara Majapahit bersama para biksu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur
Kamar yang luaaaas ber-AC ini di Vihara lho!

 

Ya betul! Vihara tempatnya para biksu itu. Usai meminta izin dan mengisi buku daftar tamu, pengelola Maha Vihara Mojokerto pun mempersilakan kami untuk menginap. Nggak masalah aku ini Muslim sementara Andreas Katolik. Toh, vihara ini sebetulnya ya juga terbuka untuk pengunjung umum.

 

Eh, sebetulnya di Maha Vihara Mojokerto ini kami nggak ditarik biaya menginap alias gratis. Tapi ya... masak diizinkan numpang tidur tapi nggak ngasih balas budi sih?

 

Ikan Wader Santapan Favorit di Trowulan

Selesai urusan akomodasi, kini tinggal menuntaskan urusan perut. Lagi-lagi, tempat bersantap di Jl. Raya Trowulan ini nggak terlalu banyak. Kami pernah jalan malam-malam sekitar 3 km hanya untuk mencari makan. Di sini juga nggak ada minimarket. Yang ada hanya toko-toko kelontong sederhana yang dikelola warga.

 

Sambel Wader makanan khas di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur
Sambel wader yang maknyusss tenan!

 

Kuliner yang khas di Trowulan adalah sambel wader, yaitu iwak wader (ikan kecil yang hidupnya di sungai) yang digoreng kemudian disajikan bersama sambal dan lalapan. Selain sambel wader, tentu juga ada kuliner lain khas Jawa Timur seperti soto dhok dan rawon. Harganya murah-murah kok. Dalam arti, untuk sekali makan bisalah dengan biaya kurang dari Rp10.000.

 

Terima Kasih Pak Yani!

Pertanyaan terakhir adalah, apa alat transportasi kami selama di Trowulan?

 

Awalnya kami sih berniat menjelajahi situs-situs purbakala di Trowulan dengan berjalan kaki. Tapi ternyataaa, jarak tempuh antar situs-situs purbakala di Trowulan itu lumayan jauh! Ya, dari satu candi ke candi lain jaraknya ada sekitar 3 sampai 4 km lah. Seandainya ada sepeda ya enak. Kalau jalan kaki ya.... DUH!

 

Ndilalah, di Trowulan kami berkenalan dengan Pak Ahmad Yani. Beliau ini merupakan juru pelihara Candi Gentong dan kenal dengan semua juru pelihara di Trowulan (bahkan sampai juru pelihara candi se-Jawa Timur ). Berkat kebaikan beliau, kami pun diantar keliling-keliling Trowulan pakai sepeda motornya.

 

Pak Ahmad Yani petugas BP3 dan juru kunci candi-candi Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur
Pak Yani lagi nyeritain Andreas kisah Trowulan.

 

Cukup kaget juga, Pak Yani ini nggak mau diberi balas biaya! Kata beliau, rezeki di Majapahit sudah ada yang ngatur. Wah, bener-bener nggak enak deh, sudah merepotkan beliau seharian.

 

 

Setelah dihitung-hitung, total biaya yang kami keluarkan berdua untuk backpacking dari Jogja ke Trowulan ini kurang dari Rp200.000! Kalau mau dihemat-hemat, ya bisalah menekan biaya di bawah Rp150.000 ribu. Backpacking yang murah meriah bukan?

 

Apa Pembaca jadi penasaran juga buat backpacking ke Trowulan?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • EDAM
    avatar komentator ke-0
    EDAM #Kamis, 16 Jun 2022, 09:24 WIB
    Halo kak, pas banget, bersyukur bisa menemukan tulisan kakak, kurang lebih semingguan
    ini aku juga kepikiran untuk backpackeran lagi setelah sekian lama, dan mencari wisata
    yang mau di kunjungi, kepikiranlah untuk ke mojokerto. dan ketika mencari wisata
    trowulan ini aku membaca tulisan kakak. Makasih banget udah sharing, Amat sangat
    membantu aku yang dari tadi bingung mikirin akses mau ke trowulan dari stasiun
    hehehehe....
  • MIRNA
    avatar komentator ke-1
    MIRNA #Kamis, 8 Jul 2021, 10:09 WIB
    Lagi pengen backpacking ke trowulan ^^
  • EKA MEGA
    avatar komentator ke-2
    EKA MEGA #Rabu, 4 Apr 2018, 13:25 WIB
    Saya ingin mengunjungi situs-situs Majapahit di Trowulan. Sekarang saya di tol menuju Mojokerto dari Surabaya. Mohon panduannya dong... mana situs yang dikunjungi duluan.
    Bisa mengunjungi Gapura Wringin Lawang terlebih dahulu.
  • EKA MEGA
    avatar komentator ke-3
    EKA MEGA #Rabu, 4 Apr 2018, 13:25 WIB
    Saya ingin mengunjungi situs2 majapahit di trowulan. Sekarang sy di tol
    menuju mojokerto dari surabaya. Mohon panduannya dong...mana yg di
    kunjungi duluan.
    Bisa ke Museum Purbakala Majapahit dulu di dekatnya Kolam Segaran. Di sekitar sana juga ada banyak candi-candi.
  • ADMIN
    avatar komentator ke-4
    ADMIN #Kamis, 12 Mar 2015, 15:55 WIB
    villa pacet | villa pacet murah | villa pacet air panas

    ijin share gan
    okey
  • AGUNG GIDION R
    avatar komentator ke-5
    AGUNG GIDION R #Selasa, 13 Mei 2014, 10:58 WIB
    Waah anak Gowes ternyata yak.. :D
    Blognya Unik Mas..
    Perjalanan yang nggak terduga ya?

    Boleh nih minta tolong bantu layout blog saya.. :D
    wekeke, emang kenapa blognya dirimu? Kurang pede ya Gung? :D
  • OIKLILIK
    avatar komentator ke-6
    OIKLILIK #Minggu, 11 Mei 2014, 00:12 WIB
    joooossss infonya mas...manstrab!!!! suwun...
    mantap jaya!
  • JESSICA
    avatar komentator ke-7
    JESSICA #Jumat, 10 Mei 2013, 17:58 WIB
    Halo, saya jessica.. Rencana akhir bulan ini saya mau kesana..mohon info dan sharingnya
    dong,,
    Hubungi saya via sms di 081315270782
    hehehe, infonya seperti yang tertera di blog mbak
  • ESTI
    avatar komentator ke-8
    ESTI #Jumat, 11 Jan 2013, 11:51 WIB
    Viharanya ada nomer telp nya gak ya? Terus pak Ahmad Yani ada no telpnya juga ndak?
    Rencana mau backpackeran ke Trowulan juga awal maret. Makasi ya....
    kalau Maha Vihara Mojopahit teleponnya (0321) 495-533. Tapi kalau Pak Yani saya nggak bertanya nomer hapenya.
  • UTOMO SETIYAWAN
    avatar komentator ke-9
    UTOMO SETIYAWAN #Selasa, 1 Feb 2011, 21:33 WIB
    Apa ndak ada foto daerah trowulannya ya biar lebih makyes liatnta
    maslahnya kalo mau kesana sendiri jaaaaaaaaaaaaauh dan dak ada waktunya
    sama sekali.
    oh iya ya! Daerah skitarnya lupa aku foto!
  • HAFID JUNAIDI
    avatar komentator ke-10
    HAFID JUNAIDI #Minggu, 23 Jan 2011, 11:42 WIB
    wah, iwak wadere lek anget mak nyus tenan kui ^_^
    jelas josss nu! :D
  • DITTA
    avatar komentator ke-11
    DITTA #Senin, 21 Des 2009, 12:47 WIB
    Bener kata temenmu Pein mas. Percandian Gunung Penanggungan. Rutenya byk tp yg mudah ke candi2 ya dari Candi Jolotundo. Dari Ry Porong terus ke Selatan lalu ada per3an Japanan ke kanan/Barat (arah Brimob Watukosek). Teruuus aja sampe ada papan petunjuknya Candi Jolotundo/PPLH Seloliman. Nah, di spnjg jalan ini kamu bs tengok kiri kanan coz ada byk papan petunjuk candi/situs, cont Candi Belahan, Situs Raos Pacinan, Candi Jedong, Candi Pasetran. Tp kl mau ke candi gn Penanggungannya ya masih jln trs ke barat. Spnjg prjlnnan ke candi Jolotundo viewnya bgs bgt, gunung2, sawah2, dll. Stlh smp Jolotundo, mulai mendaki unt ke candi2 berikutnya.
    Gunung Penanggungan? Waduh. Kapan ya maen kesana?
  • TUTI NONKA
    avatar komentator ke-12
    TUTI NONKA #Selasa, 15 Des 2009, 04:26 WIB
    Waah .... untung waktu tidur nggak ngglundung ke bawah :D

    Ohya, aku sudah posting kisah di Trowulan di sini http://tutinonka.wordpress.com/2009/01/07/majapahit-gajah-mada-siapa-tak-bangga/

    Kayaknya itu satu-satunya postingku tentang candi :D
    Saya tidur sambil pegangan jendela Bunda. :D
    Iya saya sudah baca, ndak apa-apa cuma satu yang penting sudah turut mengangkat pelestarian candi. :)
  • TUTI NONKA
    avatar komentator ke-13
    TUTI NONKA #Minggu, 13 Des 2009, 22:59 WIB
    Aku ke Trowulan bulan Agustus 2008, dari Surabaya dan nggak nginep. Sempat mengunjungi tempat Patih Gajah Mada, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Kolam Segaran, dan makam Putri Cempa. Ohya, ke Museumnya juga, sayang nggak boleh motret di dalam museum ...

    Eh, itu yang nangkring di atas tumpukan kasur itu siapa? Kayaknya di rumah nggak pernah kenal kasur ya ... hihihi ...
    Itu saya Bundaaaa~! Selama nginep di Vihara itu, saya tidur diatas kasur kayak gitu lho. Hehehe, seru tidur di tempat tinggi!
  • AMIR
    avatar komentator ke-14
    AMIR #Kamis, 10 Des 2009, 20:20 WIB
    lbh afdol mblusuknya jalan kaki...bos......kan menyehatkan tho....hehehehehehe....
    Sehat sih sehat, tapi kalau pergi-pulang 20-an km jalan kaki...wuiiih...capek...
  • FAIZAL
    avatar komentator ke-15
    FAIZAL #Jumat, 20 Nov 2009, 10:51 WIB
    Wah, memang menyenangkan menyimak cerita dari juru
    kunci. Saya juga pernah kesitu mas naik montor,
    berhubung saya berdomisili di surabaya. Silakan
    diteruskan mblusuk di jawa timur, masih banyak tempat
    menarik seperti itu di jatim. Sekarang saya konsen
    mblusuk ke jogja aja deh :P
    Andaikata saya ada motor, juga mblusuk kesana pakai motor :D. Waktunya kapan ya bisa mblusuk sekena hati?
  • MORISHIGE
    avatar komentator ke-16
    MORISHIGE #Sabtu, 14 Nov 2009, 00:04 WIB
    ho oh, kang.
    aku cah mipa. geofis.. kerep nongkrong nang pasains.
    :D
    wolaaah...tangga dewe to ternyata :)
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-17
    ANDREAS #Selasa, 10 Nov 2009, 15:05 WIB
    akhirnya dimuat juga berita kegilaan kita.. menginap di kompleks Vihara menyenangkan lho, ada aspek spiritual yang kental menghiasi perjalanan ini.he3..
    untung kita balik dengan selamat :D
  • YACOB.IVAN
    avatar komentator ke-18
    YACOB.IVAN #Selasa, 10 Nov 2009, 11:12 WIB
    Wah, asyik sampai jawa timur....
    aku juga pengen ke sana...

    lo ke pacitan udah pernah, ke trowulan malah belum....
    Ayo Cob dicoba kapan-kapan :D
  • PEIN
    avatar komentator ke-19
    PEIN #Selasa, 10 Nov 2009, 10:30 WIB
    Mas, sempat ke Gunung Penanggungan ga ?

    Di jamin bakal mblokek-mblokek ama Candi di sana
    coz tuh gunung full candi sih, siapa tahu nemu candi baru lagi kekekeke..........
    Dimana gunung Penanggungan???
  • MORISHIGE
    avatar komentator ke-20
    MORISHIGE #Selasa, 10 Nov 2009, 00:19 WIB
    pengen, kang. kapan2 mblusuk meneh yuk karo aku.
    hehe.. :D
    kowe ng Jogja ora tho?
  • EKA SITUMORANG-SIR
    avatar komentator ke-21
    EKA SITUMORANG-SIR #Senin, 9 Nov 2009, 11:46 WIB
    ASli baru dnger lagi soal ikan wader disini :P
    Yoh saya traktir kapan-kapan :D
  • PEIN
    avatar komentator ke-22
    PEIN #Sabtu, 7 Nov 2009, 16:14 WIB
    Mantap...........
    murah meriahhhh.......
    bolehlah nampung saya kalau ke Yogyakarta
    kekekeke............
    Yogyakarta ndak tau kalau ada yang semurah itu :D
  • MURWANI
    avatar komentator ke-23
    MURWANI #Kamis, 5 Nov 2009, 14:55 WIB
    mana candi atau situsnya ????
    tunggu di artikel berikutnya Bu, :D
  • ADIPATI KADEMANGAN
    avatar komentator ke-24
    ADIPATI KADEMANGAN #Kamis, 5 Nov 2009, 11:18 WIB
    Soto dhok, sampeyan gak keget karo bantingan botol kecap iku ?
    Bantingannya ndak terlalu keras pakde, maklum pas makan disana masih pagi, mungkin penjualnya masih agak ngantuk. :D
  • VICKY
    avatar komentator ke-25
    VICKY #Rabu, 4 Nov 2009, 15:08 WIB
    Mudah-mudahan ini nggak jadi kebiasaan. Nginep kan juga berarti nambah polusi, ngurangin jatah air, dan sebagainya. Mosok nggak balas budi sih?
    Ya dikasih balas budi lah mbak dokter. Disana paling kita cuma nguras air kamar mandinya aja dan makai sedikit listrik. :D
  • ZAM
    avatar komentator ke-26
    ZAM #Rabu, 4 Nov 2009, 14:36 WIB
    haha! tempat ibadah adalah akomodasi pilihan terakhir yang murah.

    menginap di masjid udah sering, saya mah. menginap di vihara? keren banget!

    kadang ironis juga. itu rumah ibadah kok malah dipakai utk tidur. e la tapi, itu kan juga rumah Tuhan, masak Tuhan nggak kesian ama hamba sahaya yang malang ini? hihihih..

    kalo aku sih, tempat ibadah adalah pilihan akomodasi terakhir. kalo emang masih ada penginapan, aku lebih memilih penginapan, tapi sesuai dengan budget juga. :D
    Memang disana ndak ada penginapan, kalau mau ya di Mojokerto dan itu ndak fleksibel. Lagipula di Vihara itu ada semacam bangunan yang fungsinya untuk penginapan tamu, nah kita nginap disana.